Tips Agar Wawancara Kerja Sukses
SETELAH surat lamaran kerja lengkap dengan lembar daftar riwayat hidup atau Curricullum Vitae dan berkas pendukung kita kirim, tinggallah kita menunggu saat wawancara kerja. Jika kita termasuk kandidat ter-shortlisted, maka tahap wawancara kerja (job interview) siap kita temui.
Tahap interview memang sering membuat para pelamar kerja merasa was-was dan khawatir. Rasa gugup juga sering membuat para pelamar kurang fokus menjawab pertanyaan recruiter atau pewawancara.
Ada kalanya, keberhasilan belum menjadi hasil akhir bagi mereka yang telah sering mencapai tahap ini. Sebaliknya, ada juga pelamar yang minim pengalaman dalam hal wawancara kerja, namun dengan persiapan diri yang matang, pada akhirnya dapat berhasil lolos. Lalu apakah kunci keberhasilan mereka? Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat wawancara berlangsung.
Melakukan Persiapan Diri
Wawancara kerja, dapatlah disebut tahap "mempromosikan diri". Tahap ini disediakan bagi para pelamar kerja untuk menjual kompetensi agar kompetensinya itu "dibeli" oleh perusahaan.
Untuk itu, persiapkanlah diri sebaik mungkin, pertama dengan mempelajari kembali CV yang telah dikirim. Pastikanlah CV yang terkirim telah menggambarkan profil kemampuan diri, serta sesuai dengan garis besar area dan spesialisasi yang dibutuhkan perusahaan.
Perlu juga kita siapkan contoh-contoh keberhasilan pengalaman pada masa studi, pemagangan kerja, atau pengalaman pada tempat kerja sebelumnya, yang mencerminkan keunikan dan ketangguhan kita.
Memiliki pengetahuan tentang perusahaan yang kita tuju juga tak kalah penting. Manfaatkan adanya website resmi perusahaan untuk mengenal misi, visi, sejarah, struktur organisasi, beserta produk/jasa yang dihasilkan. Perusahaan akan mempertimbangkan sejauh mana calon pekerjanya dapat menjadi pemain tim yang baik dalam perusahaan nantinya.
Kemudian untuk mempersiapkan mental, datanglah lebih awal, dengan penampilan yang prima. Kenakanlah busana yang rapi dan selaras dengan budaya kerja perusahaan yang dilamar.
Berkomunikasi saat Wawancara
Meski rasa gugup mungkin akan muncul, cobalah untuk tetap bersikap positif, dan yakinlah akan potensi yang dimiliki. Tunjukkan kemampuan yang kita miliki cocok dengan pekerjaan yang kita lamar. Uraikan kekuatan, kemampuan, dan kompetensi kerja kita sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Perhatikan pertanyaan pewawancara dengan seksama.
Usahakanlah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait pengalaman kerja kita dengan tepat, spesifik, jelas, dan seantusias mungkin. Ungkapkan kelemahan kita sebagai sesuatu yang positif. Serta hindari kata-kata "ehm" atau "uh" yang biasa digunakan saat gugup, cobalah untuk diam sejenak saat gugup atau kehabisan kata-kata.
Perekrut pada dasarnya akan menerima pekerja yang memiliki beberapa sifat seperti : memiliki stabilitas, efisiensi kerja, antusias dan berfokus pada kesuksesan (berdedikasi), produktif, tahu apa yang akan dilakukan dan mampu meningkatkan kemampuan.
Cobalah melihat diri sepositif mungkin, untuk mengkomunikasikan bahwa kita memiliki kompetensi-kompetensi tersebut. Tetaplah bersikap sopan, dan berbincang pada seseorang yang berminat pada kinerja kita.
Setelah wawancara memasuki tahap akhir, mintalah informasi mengenai kapan serta siapa yang dapat dihubungi tentang kepastian proses selanjutnya. Semoga keberhasilan ada di tangan Anda.
*dari berbagai sumber
Post a Comment