BenarkahAhmad Dhani Masuk Rumah Sakit ?


Diduga akibat sering melakukan terapi bekam, Ahmad Dhani kehilangan banyak sel darah merah (HB). Akhirnya bos Republik Cinta Manajemen (RCM) tersebut terpaksa menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Berawal pada Sabtu pagi (03/12) lalu, Dhani merasakan kejanggalan usai bangun tidur dan berjalan ke kamar mandi. Dia kehilangan keseimbangan, pusing mau muntah dan hampir pingsan dan diiringi rasa gelisah yang tidak pernah dirasakannya. Sontak saja Dhani langsung dilarikan ke RSPI.

Setelah di lakukan pemeriksaan darah di RSPI, HB (haemogoblin/sel darah merah) Dhani di angka 7 dari angka normal 12. Menurut dokter RSPI, Dhani sudah kehilangan 1,5 liter darah merah. Terkait kehilangan darah tersebut, dokter menyatakan beberapa kemungkinan, pertama adanya pendarahan di dalam tubuh, dan yang kedua adalah kelainan darah.

Sabtu itu juga pihak RSPI mengharuskan Dhani untuk segera melakukan transfusi darah, karena jika tidak Dhani bisa jatuh pingsan di mana saja. Namun dengan alasan kemurnian darahnya tidak mau dicemari darah orang lain, Dhani pun tidak mengindahkan anjuran dokter.
Mendengar berita tersebut, pengacara Dhani, Lidia Wongso menyarankan kliennya untuk berkonsultasi ke Prof. Dr. Budi Warsono (pakar hematologi) di Surabaya. Pakar darah tersebut ternyata sepakat dengan Dhani untuk tidak melakukan transfusi darah dan melakukan tes darah yang lebih intensif.

Setelah 3 hari, tes darah bisa disimpulkan dan tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan, kecuali kemungkinan adanya pendarahan di dalam. Karenanya, kemarin Dhani memutuskan untuk melakukan konoloscopy dan indescopy di RS DARMO Surabaya. Sembari menunggu hasil, Dhani pun menduga bahwa terapi bekam yang dilakukannya seminggu sekali itu menyalahi aturan.

"Bayangkan seminggu sekali 100cc darah dibuang," terang salah satu orang terdekat Ahmad Dhani di ujung telpon yang tidak mau di sebutkan namanya pada Jumat (09/12).

Selanjutnya, sumber tersebut juga memberikan klarifikasi bahwa kehadiran Dhani jauh-jauh tersebut bukan lantaran dia terlalu fanatik pada kota Surabaya, namun karena memang ada beberapa hal yang perlu dia kerjakan di sana.

"Enggak lah, kebetulan aja ada kerjaan di Surabaya dan kebetulan juga seumur hidup sama sekali belum melakukan tes tersebut," ungkapnya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.