Korut Akan Undang Pakar dan Wartawan Asing untuk Peluncuran Roket
Korea Utara mengatakan akan mengundang para pakar asing maupun wartawan dalam peluncuran roketnya bulan depan.
Kantor berita resmi KCNA melaporkan peluncuran roket itu direncanakan antara tanggal 12-16 April dan Komite Teknologi Ruang Angkasa akan mengundang para pakar asing yang berpengalaman maupun wartawan asing.
Ditambahkan pula bahwa misi tersebut ditujukan untuk menempatkan sebuah satelit di ruang angkasa guna menandai hari lahir pendiri negara, Kim Il-Sung, yang jatuh pada tanggal 15 April.
Pengumuman tentang peluncuran ini berlangsung hanya 16 hari setelah pemerintah Pyongyang sepakat untuk menunda uji coba rudal jarak jauhnya dengan imbalan bantuan pangan.
Amerika Serikat sudah mengecam rencana peluncuran roket tersebut dan mengancam bahwa langkah itu bisa mempengaruhi bantuan pangan ke Korea Utara.
Korea Utara menegaskan pengiriman satelit ke ruang angkasa merupakan bagian dari riset untuk tujuan damai namun sejumlah pihak meragukannya dan menduga negara itu sedang melaksanakan uji coba rudal secara diam-diam.
Cina ungkapkan kekhawatiran
Kecaman juga datang dari Jepang, Korea Selatan sedangkan Cina -yang merupakan sekutu utama Korea Utara- mengungkapkan kekhawatiran.
Kantor berita resmi Cina, Xinhua, mengutip bahwa Wakil Menteri Luar Negeri, Zhang Zhijun, sudah bertemu dengan Duta Besar Korea Utara untuk menyampaikan kekhawatiran pemerintah Beijing.
Zhang Zhijun juga menyerukan agar semua pihak bersikap tenang dalam menanggapinya.
"Kami sepenuhnya berharap agar semua pihak tenang dan menahan diri serta mencegah eskalasi ketegangan yang bisa mengarah pada situasi yang lebih rumit," tuturnya dalam pernyataan Sabtu 17 Maret.
Sementara itu Kementrian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran roket merupakan pelanggaran nyata atas Resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditetapkan pada tahun 2009.
"Ini merupakan provokasi besar yang mengancam perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan Asia timur laut," seperti tertulis dalam pernyataannya.
Adapun Jepang sudah mendirikan satuan tugas untuk mengamati situasinya dan bekerja sama dengan Amerika Serikat serta Korea Selatan.
Tahun 2009 Korea Utara melaksanakan uji coba nuklir, yang memicu resolusi DK PBB yang melarang negara itu melaksanakan peluncuran rudal apa pun.
Post a Comment