Muhammad Dayat : Pulang dari Saudi Sukses Bisnis Keripik Singkong

Makanan ringan, keripik singkong, begitu digemari masyarakat. Tak heran, anyak orang yang berusaha dari potongan singkong tipis yang digoreng gurih ini.

Salah satu sentra keripik singkong terdapat di Desa Cikareo dan Cirendeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Di dua desa itu, terdapat 12 pembuat keripik singkong skala besar, 10 di antaranya ada di Desa Cikareo dan dua lainnya di Cirendeu. Ada 441 pekerja yang bisa diserap dari industri ini.

Tak sulit menemukan lokasi kedua desa itu. Dari Jakarta tinggal arahkan kendaraan ke tol Serpong-Balaraja, setelah melewati pintu tol tersebut, hanya butuh 30 menit untuk bisa mencapai desa itu.

Seperti Muhammad Dayat, produsen keripik singkong dengan merek Walang Keket. Profesi sebagai pembuat keripik singkong kini telah menjadi tumpuan hidupnya bersama dengan warga Cikareo dan Cirendeu.

Dayat panggilan akrabnya, memulai bisnis ini sejak 2005. Selepas pulang mencari rezeki di Arab Saudi sebagai TKI. Berkat modal yang dikumpulkan dari Saudi, ia kemudian merintis bisnis keripik singkong.

“Memang sudah banyak tetangga saya berbisnis keripik singkong. Kemudian saya mencoba mengikutinya dan sekarang sudah lumayan hasilnya,” katanya.

Sekarang, Dayat mampu memperoleh omzet Rp 150 juta per bulan dengan laba 15%. Pemasarannya telah mencapai Jakarta dan Bogor. Meski ada persaingan, toh, para pengusaha keripik di kedua desa tersebut tetap mempunyai target pasar masing-masing.

"Meski fakta yang terjadi di lapangan produk kami bersaing satu sama lain. Tapi semua itu kami lakukan dengan sehat. Sudah wajar kalau setiap bisnis ada saingannya," ungkapnya.

Dayat juga melibatkan kerabatnya dalam berbisnis keripik singkong ini. Ada yang ikut bekerja dengannya membuat keripik, ada pula yang menjadi agen penjual. Kesuksesan bisnis keripik singkong ini telah mengangkat perekonomian kedua desa itu. "

Yang jelas keripik singkong telah berhasil mengubah wajah Solear menjadi lebih baik,"kata Dayat.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.