Internasional - Capres AS Kampanye Pelarangan Masjid

Anggota Partai Republik yang berharap menjadi calon presiden Herman Cain, hari Ahad (17/7) mengatakan bahwa masyarakat Amerika Serikat yang ingin melarang pendirian masjid mempunyai hak untuk melakukan hal itu. Sebagaimana ia mendukung pendirian masjid di Tennessee.

"Islam adalah sebuah agama dan juga seperangkat hukum -- hukum syariah. Itulah perbedaannya dengan agama tradisional kita yang melulu hanya tentang urusan reliji," kata Cain dalam acara televisi Fox News Sunday.

Ketika ditanya apakah sebuah komunitas masyarakat, seperti yang ada di Murfreesboro, Tennessee, harus bisa melarang masjid, Cain menjawab; "Ya, mereka punya hak untuk melakukan itu."

Cain yang pernah menjalankan usaha kuliner Godfather's Pizza, bersikukuh mengatakan bahwa sikapnya atas pendirian masjid di Murfreesboro tidak berarti melakukan diskriminasi berdasarkan agama tertentu yang dianut sekelompok orang.

Pengusaha berusia 65 tahun yang belum pernah memegang jabatan publik itu bertekad akan "bertindak lebih keras terhadap orang-orang yang kemungkinan adalah teroris."

Cain mengatakan posisinya tidak mengalami konflik dengan prasangka yang menyebutkan bahwa sikapnya itu dipengaruhi pengalaman dibesarkan sebagai warga kulit hitam di Amerika tahun 1950-1960-an.

Namun yang pasti, sikapnya menentang pendirian masjid bertentangan dengan pernyataannya yang lain.

Cain bilang, "Saya tahu ada kelompok Muslim yang damai di negara ini. Tuhan memberkati mereka dan mereka bebas untuk beribadah."

"Jika Anda melihat karir saya, saya tidak pernah mendiskriminasikan orang karena agama mereka, jenis kelaminnya, atau asalnya, atau yang semacam itu," kata Cain.

"Saya hanya mengatakan agar orang Amerika berhati-hati karena teroris berusaha membunuh kita," imbuhnya.

Herman Cain pernah memegang jabatan tinggi di beberapa perusahaan besar seperti Coca-Cola, Pillsbury dan Bruger King. Ia juga pernah memimpin asosiasi restoran Amerika Serikat.

Dia menjadi pembawa acara "The Hermain Cain Show" di Atlanta dan aktif mengikuti kegiatan kelompok ultra konservatif yang anti Islam, Tea Party.*
Sumber : afp/hidayatullah.com/inimediaku.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.