Kesehatan - Faktor-faktor Penyebab Alergi & Asma pada Balita
Gejala alergi jarang menimbulkan kematian. Namun, tetap saja perlu diwaspadai. Soalnya, sebagai contoh, serangan asma yang berat ditambah reaksi terhadap obat yang diminum anak-anak akan menimbulkan shock (pingsan). Jika tidak segera ditolong, serangan ini akan menyebabkan kematian. Berikut ini beberapa faktor penyebab alergi yang harus diwaspadai.
a. Faktor Keturunan (Genetis)
Walaupun alergi dapat terjadi pada semua orang dan semua golongan umur—sejak bayi sampai berusia lanjut-risiko terbesar ada pada anak yang membawa bakat alergi yang diturunkan oleh orangtuanya. Pada anak ini, gejala alergi (seperti asma, alergi makanan, dan alergi obat) menjadi sering muncul.
Jadi, alergi biasanya hanya terjadi pada orang tertentu, yang mempunyai faktor penentu yang dibawa sejak lahir (keturunan). Misalnya, seorang anak penderita asma ternyata mempunyai orangtua (ayah atau ibu) atau saudara (kakak, adik, paman, atau bibi) yang menderita asma atau alergi jenis lain. Dapat jadi juga, alergi tidak diturunkan kepada generasi pertama, tetapi kepada generasi berikutnya, seperti cucu.
Banyak orang yang tidak mengalami alergi dalam waktu cukup lama, tetapi setelah 5-10 tahun ternyata mengalaminya, dengan kerentanan yang sama terhadap alergen yang diderita orangtuanya. Perlu diingat juga, walaupun kedua orangtuanya tidak menderita alergi, dapat saja seorang anak menderita alergi. Anak seperti ini memiliki kemungkinan terkena alergi sebesar 12,5%. Namun, anak yang salah satu orangtuanya menderita alergi, kemungkinannya menjadi 19,8%. Jika kedua orangtuanya menderita alergi, kemungkinan anak itu menderita alergi bertambah lagi menjadi 42,9%.
b. Faktor Kejiwaan
Faktor lain yang juga sering menjadi pencetus alergi adalah gangguan kejiwaan, seperti rasa cemas, marah, dan takut. Gejala yang paling sering muncul adalah eksim pada kulit. Pada orang yang memiliki “bakat” alergi, sifat pemarah, pencuriga, dan emosional akan menyebabkan timbulnya gejala gangguan alergi akut pada kulit. Pada anak-anak memang jarang terjadi alergi akibat faktor kejiwaan. Alergi pada anak lebih sering terjadi akibat faktor makanan dan debu rumah. Sebagian anak biasanya alergi terhadap telur dan laktosa pada susu, debu rumah, tungau di karpet atau sofa, dan serbuk sari bunga (pollen).
a. Faktor Keturunan (Genetis)
Walaupun alergi dapat terjadi pada semua orang dan semua golongan umur—sejak bayi sampai berusia lanjut-risiko terbesar ada pada anak yang membawa bakat alergi yang diturunkan oleh orangtuanya. Pada anak ini, gejala alergi (seperti asma, alergi makanan, dan alergi obat) menjadi sering muncul.
Jadi, alergi biasanya hanya terjadi pada orang tertentu, yang mempunyai faktor penentu yang dibawa sejak lahir (keturunan). Misalnya, seorang anak penderita asma ternyata mempunyai orangtua (ayah atau ibu) atau saudara (kakak, adik, paman, atau bibi) yang menderita asma atau alergi jenis lain. Dapat jadi juga, alergi tidak diturunkan kepada generasi pertama, tetapi kepada generasi berikutnya, seperti cucu.
Banyak orang yang tidak mengalami alergi dalam waktu cukup lama, tetapi setelah 5-10 tahun ternyata mengalaminya, dengan kerentanan yang sama terhadap alergen yang diderita orangtuanya. Perlu diingat juga, walaupun kedua orangtuanya tidak menderita alergi, dapat saja seorang anak menderita alergi. Anak seperti ini memiliki kemungkinan terkena alergi sebesar 12,5%. Namun, anak yang salah satu orangtuanya menderita alergi, kemungkinannya menjadi 19,8%. Jika kedua orangtuanya menderita alergi, kemungkinan anak itu menderita alergi bertambah lagi menjadi 42,9%.
b. Faktor Kejiwaan
Faktor lain yang juga sering menjadi pencetus alergi adalah gangguan kejiwaan, seperti rasa cemas, marah, dan takut. Gejala yang paling sering muncul adalah eksim pada kulit. Pada orang yang memiliki “bakat” alergi, sifat pemarah, pencuriga, dan emosional akan menyebabkan timbulnya gejala gangguan alergi akut pada kulit. Pada anak-anak memang jarang terjadi alergi akibat faktor kejiwaan. Alergi pada anak lebih sering terjadi akibat faktor makanan dan debu rumah. Sebagian anak biasanya alergi terhadap telur dan laktosa pada susu, debu rumah, tungau di karpet atau sofa, dan serbuk sari bunga (pollen).
Sumber : http://fkunhas.com/faktor-faktor-penyebab-alergi-asma-pada-balita-20101107880.html
Post a Comment