Info Peternakan - Menetaskan Ayam Arab Menggunakan Kardus Bekas

Dengan menggunakan kardus bekas, Tapaul Rozi, peternak ayam arab asal Desa Penedagandor, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) sukses menetaskan telur ayam arab. Kini ia memiliki dua ribu ekor ayam arab.

“Di wilayah NTB saja saya perkirakan permintaan ayam kampung mencapai 1000 ekor per hari karena banyaknya rumah makan di NTB yang menyediakan menu ayam taliwang,” katanya.

Awalnya, Tapaul memilih beternak ayam kampung namun seiring pengalaman usahanya dia beralih memilih beternak ayam kampung dengan pertimbangan kelebihan ayam arab dibandingkan ayam kampung dan ras. Dibandingkan dengan ayam kampung atau ayam ras, ayam arab memiliki beberapa kelebihan. Antara lain, kemampuan produksi telur mampu mencapai 300 butir per tahun, sedangkan ayam kampung hanya 126 butir per tahun.

Tapaul mengatakan, ayam arab juga relatif lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan ayam ras. Selain itu, sistem pemeliharaannya sederhana seperti ayam kampung, plus tidak memerlukan lahan yang luas sebab bisa menggunakan sistem kandang batere yang disusun bertingkat.

Di Kabupaten Lombok Timur, NTB, harga telur ayam arab di tingkat peternak laku Rp. 950 per butir. Sedangkan di tingkat pengecer rata-rata Rp. 1.200 per butir. Harga itu jelas lebih tinggi dibandingkan dengan harga telur ayam ras yang hanya Rp 800 per butir di tingkat produsen. Sementara di tingkat konsumen hanya Rp. 1000 per butir.

Dosen Universitas Mataram ini memulai usaha peternakan ayam arabnya dengan modal Rp 1 juta pada tahun 2001. Modal tersebut diinvestasikan dalam bentuk 200 butir telur ayam arab dan membuat penetasan dari kardus.


sumber: sinartani.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.