Kesehatan - Latihan Aerobik dan Neurobik dapat memperbaiki fungsi otak
Olahraga fisik merupakan latihan aerobik, melindungi otak anda dan membuat sel saraf menjadi lebih sehat. Latihan sedang akan memperbaiki kemampuan pompa darah keseluruh tubuh dan membantu aliran darah ke otak sehingga dapat meningkatkan oksigen dan glukosa ke otak. Selain itu latihan fisik juga mengurangi kerusakan neuron akibat zat-zat toksik disekitar kita dan memperbaiki kesanggupan insulin untuk mencegah peningkatan gula darah sehingga dapat mengontrol diabetes. Latihan fisik juga akan membantu melindungi memori jangka pendek di lobus temporal (hipokampus). Disisi lain stress menyebabkan kelenjar adrenal (anak ginjal) memproduksi jumlah hormon kortisol yang berlebihan sehingga akan membunuh sel di hipokampus dan melukai memori. Kenyataannya orang dengan penyakit Alzheimer (pikun) mempunyai level kortisol yang tinggi dibandingkan dengan usia normal.
Secara umum latihan fisik membuat badan sehat, memperbaiki tonus pembuluh darah dan dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung karena terjadi peningkatan aliran darah disetiap aliran tubuh. Disamping itu dapat juga membantu koordinasi, kelincahan dan kecepatan psikomotorik. Studi di Honolulu menemukan bahwa orang dengan hipertensi yang tidak diterapi pada usia antara 40-50 tahun mempunyai risiko demensia. Seseorang dengan tekanan darah sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, tekanan diastolik 90 mmHg mempunyai risiko pikun setelah 70 thn 3 - 4,8 kali lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah tinggi yang diterapi. Oleh karena itu studi ini menekankan bahwa latihan fisik yang teratur dan terapi yang memadai dapat mengontrol keadaan tersebut.
Dari aspek kesehatan otak latihan akan merangsang neurogenesis, yaitu kesanggupan otak untuk menghasilkan neuron baru. Penelitian binatang (tikus), menunjukkan bahwa generasi neuron baru terdapat di lobus frontal/hipokampus, dan neuron ini akan hidup kira kira 4 minggu dan kemudian mati jika tidak distimulasi. Perangsangan neuron baru ini akan membentuk hubungan dengan neuron lain yang lebih terintegrasi dengan sirkuit otak dan akan membantu fungsi kehidupan secara keseluruhan. Latihan fisik merupakan efek protektif pada hipokampus kurang dari 3 hari, karena itu frekuensi minimum latihan adalah tiap 3 hari atau 3 x seminggu. Studi studi lain menunjukan bahwa lebih sering melakukan latihan lebih besar keuntungannya untuk kebugaran tubuh dan otak.
Kurang latihan atau tidak pernah latihan fisik dapat menurunkan suplai darah pada seluruh tubuh. Latihan fisik tersebut akan meningkatkan nitrik oksid yang membantu menjaga din-ding pembuluh darah terbuka lebar. Bila pembuluh darah selalu terbuka, denyut pembuluh darah akan mensuplai darah keseluruh tubuh. Tanpa aliran darah yang baik level nitrik oksid akan turun menyebabkan perubahan dinding pembuluh darah dan aliran keseluruh tubuh menjadi terbatas.
Cara yang paling efektif untuk memperkuat denyutan pembuluh darah di arteri adalah dengan latihan fisik. Denyutan yang tidak teratur atau kurang kuat menyebabkan pembuluh darah di bagian dalam otak akan terbatas mendapat aliran sehingga kemungkinan kelainan pembuluh darah otak. Daerah daerah tertentu di otak paling dalam bertugas untuk mengontrol bagian kaki, koordinasi bagian tubuh dan kecepatan berfikir. Stroke (gangguan pembuluh darah)di daerah ini akan memperlihatkan gambaran klinik yang tidak jelas seperti juga pada penyakit parkinson karena me-ngenai daerah otak yang berdekatan
Di bagian dalam. Mengembangkan latihan fisik secara teratur merupakan strategi utama untuk mengurangi dan memperbaiki masalah memori, karena itu jangan menunggu sampai berusia 75 untuk memulai latihan fisik.
Sebuah studi lain di Australia menunjukan bahwa tingkat latihan seseorang pada usia 75 tahun atau lebih tua, tidak mengurangi risiko penyakit Alzheimer atau penyakit penyakit lain sejenis seperti dimensia(pikun). Berarti bahwa menerangkan kepentingan latihan sesegera mungkin dan tidak menunggu sampai berusia tua.
Dari aspek kimia latihan juga meningkatkan produksi glutation yang merupakan antioksidan utama diseluruh sel, untuk melindungi otot dan jari-ngan lain terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Sebaliknya in aktivitas yang menahun akan menurunkan glutation, sehingga radikal bebas dapat merusak sel-sel saraf anda dan memacu apoptosis (programme cell death).
Penelitian yang menunjukkan keuntungan latihan ringan – sedang :
- Perlindungan sel otak dari kerusakan neuron akibat radikal bebas
- Perbaikan sel DNA untuk membantu melindungi program kematian sel (apoptosis)
- Mengurangi risiko kegagalan kognitif dan demensia karena penyakit alzheimer pada 50% orang di atas usia 65 tahun
- Memperbaiki kecakapan mental setelah 70 tahun
- Mengurangi risiko penyakit pembuluh darah dan stroke dengan mengontrol kolesterol dan metabolisme lemak, tekanan darah, oksigen dan pengambilan glukosa kejaringan
- Mengurangi risiko diabetes dengan mengontrol insulin
- Mengurangi risiko osteoporosis dengan berkurangnya kehilangan tulang karena pengaruh estrogen
- Mengurangi risiko depresi
- Mengurangi risiko jatuh pingsan karena dapat meningkatkan tonus otot dan kebugaran serta mengurangi pengaruh buruk terhadap pembuluh darah bagian dalam.
Sebuah studi dari Quebec, Dr Laurin dkk melakukan penelitian tentang hubungan antara aktivitas fisik dengan risiko kegagalan kognitif dan dimensia.
Terdapat sampel 9008 laki-laki dan wanita, 65 tahun atau lebih tua yang dievaluasi pada thn 1991 – 1992 Studi di Kanada ini mempelajari kesehatan otak dan usia, sebanyak 6434 subjek mempunyai kognitif normal.
Diantara yang normal 4615 berhasil di ikuti (follow up) selama 5 thn. Penapisan dan evaluasi klinik dilakukan pada masa ke 2 studi. Tahun 1996 – 1997, 3894 subjek tidak mempunyai gangguan kognitif, 436 didiagnosa mengalami gangguan kognitif (ringan) dan dimensia, 285 me-ngalami demensia. Akhir penelitian menunjukan bahwa kurang latihan aktivitas fisik yang teratur menjadi faktor protektif yang poten untuk melawan penurunan kognitif dan pikun pada usia tua.
Bentuk latihan fisik yang terbaik adalah yang meningkatkan pompa ke jantung (latihan kardiovaskuler) dan memperkuat otot2 tubuh (latihan resistif). Latihan kardiovaskular dengan pemanasan (warming up) diikuti latihan selama 30 menit atau lebih (berjalan, berlari, berenang, meloncat, memanjat dll) dapat meningkatkan tonus otot untuk ketahanan. Latihan reristif akan membangun otot kuat dengan melakukan latihan melawan resistensi (sit up, push up, memanjat, berenang, cross country dll)
Diantara seluruh latihan yang disebutkan di atas maka salah satu yang dianggap terbaik untuk otak dan tidak mempunyai risiko adalah tenis meja.
Amen, penulis beberapa buku mengatakan bahwa dia menyukai olahraga tenis meja, banyak orang menertawakan tetapi Amen serius. Pingpong merupakan olahraga bercampur re-kreasi. Bila anda seorang Indonesia, anda pasti berfikir bahwa tenis meja merupakan olahraga ringan, tak bermanfaat, anda keliru karena Amen neuron baru terdapat di lobus frontal/hipokampus, dan neuron ini akan hidup kira kira 4 minggu dan kemudian mati jika tidak distimulasi. Perangsangan neuron baru ini akan membentuk hubungan dengan neuron lain yang lebih terintegrasi dengan sirkuit otak dan akan membantu fungsi kehidupan secara keseluruhan. Latihan fisik merupakan efek protektif pada hipokampus kurang dari 3 hari, karena itu frekuensi minimum latihan adalah tiap 3 hari atau 3 x seminggu. Studi studi lain menunjukan bahwa lebih sering melakukan latihan lebih besar keuntungannya untuk kebugaran tubuh dan otak.
Kurang latihan atau tidak pernah latihan fisik dapat menurunkan suplai darah pada seluruh tubuh. Latihan fisik tersebut akan meningkatkan nitrik oksid yang membantu menjaga din-ding pembuluh darah terbuka lebar. Bila pembuluh darah selalu terbuka, denyut pembuluh darah akan mensuplai darah keseluruh tubuh. Tanpa aliran darah yang baik level nitrik oksid akan turun menyebabkan perubahan dinding pembuluh darah dan aliran keseluruh tubuh menjadi terbatas.
Cara yang paling efektif untuk memperkuat denyutan pembuluh darah di arteri adalah dengan latihan fisik. Denyutan yang tidak teratur atau kurang kuat menyebabkan pembuluh darah di bagian dalam otak akan terbatas mendapat aliran sehingga kemungkinan kelainan pembuluh darah otak. Daerah daerah tertentu di otak paling dalam bertugas untuk mengontrol bagian kaki, koordinasi bagian tubuh dan kecepatan berfikir. Stroke (gangguan pembuluh darah)di daerah ini akan memperlihatkan gambaran klinik yang tidak jelas seperti juga pada penyakit parkinson karena me-ngenai daerah otak yang berdekatan
Di bagian dalam. mengembangkan latihan fisik secara teratur merupakan strategi utama untuk mengurangi dan memperbaiki masalah memori, karena itu jangan menunggu sampai berusia 75 untuk memulai latihan fisik.
Sebuah studi lain di Australia menunjukan bahwa tingkat latihan seseorang pada usia 75 tahun atau lebih tua, tidak mengurangi risiko penyakit Alzheimer atau penyakit penyakit lain sejenis seperti dimensia(pikun). Berarti bahwa menerangkan kepentingan latihan sesegera mungkin dan tidak menunggu sampai berusia tua.
Dari aspek kimia latihan juga meningkatkan produksi glutation yang merupakan antioksidan utama diseluruh sel, untuk melindungi otot dan jari-ngan lain terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Sebaliknya in aktivitas yang menahun akan menurunkan glutation, sehingga radikal bebas dapat merusak sel-sel saraf anda dan memacu apoptosis (programme cell death).
Penelitian yang menunjukkan keuntu-ngan latihan ringan – sedang :
- Perlindungan sel otak dari kerusakan neuron akibat radikal bebas
- Perbaikan sel DNA untuk membantu melindungi program kematian sel (apoptosis)
- Mengurangi risiko kegagalan kognitif dan demensia karena penyakit alzheimer pada 50% orang di atas usia 65 tahun
- Memperbaiki kecakapan mental setelah 70 tahun
- Mengurangi risiko penyakit pembuluh darah dan stroke dengan me-ngontrol kolesterol dan metabolisme lemak, tekanan darah, oksigen dan pengambilan glukosa kejaringan
- Mengurangi risiko diabetes dengan mengontrol insulin
- Mengurangi risiko osteoporosis dengan berkurangnya kehilangan tulang karena pengaruh estrogen
- Mengurangi risiko depresi
- Mengurangi risiko jatuh pingsan karena dapat meningkatkan tonus otot dan kebugaran serta mengurangi pengaruh buruk terhadap pembuluh darah bagian dalam.
Sebuah studi dari Quebec, Dr. Laurin dkk melakukan penelitian tentang hubungan antara aktivitas fisik denganrisiko kegagalan kognitif dan dimensia.
Terdapat sampel 9008 laki-laki dan wanita, 65 tahun atau lebih tua yang dievaluasi pada thn 1991 – 1992 Studi di Kanada ini mempelajari kesehatan otak dan usia, sebanyak 6434 subjek mempunyai kognitif normal.
Diantara yang normal 4615 berhasil di ikuti (follow up) selama 5 thn. Penapisan dan evaluasi klinik dilakukan pada masa ke 2 studi. Tahun 1996 – 1997, 3894 subjek tidak mempunyai gangguan kognitif, 436 didiagnosa mengalami gangguan kognitif (ringan) dan dimensia, 285 me-ngalami demensia. Akhir penelitian menunjukan bahwa kurang latihan aktivitas fisik yang teratur menjadi faktor protektif yang poten untuk melawan penurunan kognitif dan pikun pada usia tua.
Bentuk latihan fisik yang terbaik adalah yang meningkatkan pompa ke jantung (latihan kardiovaskuler) dan memperkuat otot2 tubuh (latihan resistif). Latihan kardiovaskular dengan pemanasan (warming up) diikuti latihan selama 30 menit atau lebih (berjalan, berlari, berenang, meloncat, memanjat dll) dapat meningkatkan tonus otot untuk ketahanan. Latihan reristif akan membangun otot kuat dengan melakukan latihan melawan resistensi (sit up, push up, memanjat, berenang, cross country dll)
Diantara seluruh latihan yang disebutkan di atas maka salah satu yang dianggap terbaik untuk otak dan tidak mempunyai risiko adalah tenis meja.
Amen, penulis beberapa buku mengatakan bahwa dia menyukai olahraga tenis meja, banyak orang menertawakan tetapi Amen serius. Pingpong merupakan olahraga bercampur re-kreasi. Bila anda seorang Indonesia, anda pasti berfikir bahwa tenis meja merupakan olahraga ringan, tak bermanfaat, anda keliru karena Amen mengatakan bahwa olahraga terbaik untuk otak adalah tenis meja karena merupakan kombinasi aerobik menggunakan lengan atas/lengan bawah disertai koordinasi antara mata de-ngan tangan serta reflek sehingga akan mempengaruhi seluruh sirkuit di otak.
Sewaktu memukul bola, merencanakan smash dan strategi atau melakukan spin, ini betul2 aerobik yang terbaik karena membentuk kombinasi dari kecakapan, keterampilan dan kepintaran. Disamping itu olahraga tenis meja ini mempunyai risiko rendah terjadi kecelakaan sewaktu olahraga.
Parker brothers, menamakan olahraga ini pingpong, yang menjadi populer. Olahraga ini sangat impresif setelah dipertandingkan di Olimpiade dan dilakukan kompetisi pertandingan dibeberapa tempat.
Disamping aerobik terdapat bentuk olahraga otak yaitu neurobik. Latihan didasari oleh fungsi otak yang sangat kompleks. Otak menerima, mengorganisir, mendistribusikan, mengatur kerja kita dan juga menyimpan informasi untuk masa depan. Masalah masalah yang dihubungkan dengan penuaan otak, forgetfulness (lupa), tidak merasa cerdas, sukar belajar, susah berkomunikasi dan berhubu-ngan, merupakan kerja dari korteks serebri (kulit otak) dan hipokampus. Seperti diketahui korteks merupakan bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori, berbahasa dan fikiran abstrak. Hipokampus salah satu bagian otak mengkoordinasikan informasi yang masuk dari korteks dan mengorganisasi menjadi memori.
Pengkabelan korteks dan hipokampus diatur untuk membentuk hubungan antar representasi sensoris (rasa) dengan objek, kejadian atau perilaku yang sama.
Sebelum mengetahui bagaimana melakukan neurobik, maka dipelajari lebih dahulu tentang dasar ilmiah neurobik.
· Korteks otak merupakan tempat fungsi luhur, terdiri dari beberapa daerah. Area ini akan menerima, menafsirkan dan menyimpan informasi dari lingkungannya.
· Daerah di korteks atas mempunyai ratusan jaras neural berbeda, yang dapat menyimpan memori secara tidak terbatas. Oleh karena sistem ini sangat kompleks dan jumlah kombinasi sangat banyak.
· Otak mempunyai sejumlah molekul kimia yang saling mempengaruhi daya bagian bagian otak yang distimulasi. Rangsangan pada bagian bagian tertentu sekaligus memicu pengeluaran zat kimia antara lain adalah neurotropin yang diproduksi dan di ekskresikan oleh sel saraf untuk bekerja sebagai gizi otak (brain nutrient) yang meningkatkan kesehatan sel saraf, lingku-ngannya serta sinapsis antara molekul.
· Neuroplastisitas Gerakan atau kegiatan yang tidak lazim, tidak biasa dilakukan dan bukan merupakan kegiatan rutin akan membentuk sinapsis baru dalam hubungan antar sel saraf. Makin tidak lazim kegiatan ini makin mengagetkan otak karena sinapsis untuk kegiatan belum tersedia.
Telah dikembangkan beberapa cara neurobik untuk mencapai otak prima.
Sumber : pusat-intelegensia.com
Oleh : dr. H. Jofizal Jannis Sp.S(K)
Post a Comment