Science - Kentang super yang bisa bertahan dalam lingkungan cuaca kekeringan

Cuaca tak normal di seluruh dunia telah menghancurkan daerah penghasil tanaman di banyak negara di dunia dan mengurangi penghasilan tanaman dunia. Menurut simulasi yang dilakukan oleh Dana Ekologi Dunia, jika bencana cuaca seperti saat ini terus berlanjut, 70 % dari lahan garapan di Afrika akan hilang pada tahun 2025 dan satu dari setiap lima orang di dunia akan menderita kelaparan. Tetapi, manusia telah memperoleh satu lumbung dalam memerangi pengurangan tanaman dan kelaparan, yakni ‘gen kentang baru’ yang ditemukan oleh Badan Promosi Pembangunan Pedesaan Korea. Gen baru lebih meningkatkan kentang yang bisa bertahan pada keadaan kekeringan.

Dalam rangka untuk merancang berbagai kentang baru kebal terhadap perubahan iklim, peneliti Byun mencari untuk sebuah gen super yang berasal dari sistem pertahanan tanaman selama lebih dari satu dekade. Kerja kerasnya terbayar dengan berbagai kentang super yang dapat membantu mengamankan makanan lebih banyak bagi umat manusia di seluruh dunia. Peningkatan jumlah penduduk sangat bertambah setelah Perang Dunia Kedua dan hal ini menyebabkan kekurangan pangan yang serius bagi negara-negara berkembang pada tahun 1960.

Pada saat itu, negara-negara maju mengembangkan jenis beras dan gandum baru yang mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada caracara konvensional, sekaligus mengatasi masalah kekurangan pangan dan mendorong industri pertanian di Asia dan Amerika Selatan. Sekarang, Korea Selatan akan membalas budi dengan menyebarkan jenis kentang baru ke seluruh dunia.

rki.kbs.co.kr

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.