Info Kesehatan - Kencing berdarah…, kok bisa?
Kencing darah atau hematuria, bisa dalam bentuk gross hematuria atau kencing yang dominan mengandung darah, bisa berupa kencing yang bercampur darah yang masih dapat dilihat dengan kasat mata dan dapat berupa kencing yang kandungan darahnya hanya bisa dilihat lewat pemeriksaan urine di laboratorium. Yang terakhir ini disebut juga dengan mikroskopis hematuria.
Jelaslah kencing darah berasal dari bagian yang ada di sepanjang saluran kemih itu, yang mengalami perdarahan. Dari ginjal dengan berbagai strukturnya, ureter, kandung kemih hingga sampai uretra ( saluran kemih paling bawah). Paling sering akibat goresan dari batu yang terbentuk dalam saluran itu dan yang juga lumayan kerap, adalah akibat dari infeksi saluran kemih. Ternyata juga kencing berdarah dapat diakibatkan karena obat obat golongan tertentu. Tapi yang paling tidak diharapakan jika kencing darah ini merupakan akibat dari tumor yang melibatkan saluran kemih, misalnya tumor prostat, tumor ginjal atau tumor ganas lainnya.
Cara mudah untuk menduga suatu perdarahan lewat kencing itu akibat tumor atau bukan adalah dari rasa nyeri yang menyertainya. Baik batu saluran kemih ataupun infeksi akan menimbulkan rasa nyeri atau paling tidak merasa tidak nyaman ketika mengalami kencing darah. Sedangkan perdarahan karena tumor, lebih sering tanpa disertai keluhan nyeri.
Tentu untuk mengetahui penyebab pastinya akan diperlukan beberapa pemeriksaan selain pemeriksaan lab urin dan fungsi ginjal. Paling sederhana bisa dikerjakan pemeriksaan rontgen atau x-ray dan pemeriksaan USG. Lebih canggih dari itu bisa memerlukan pemeriksaan ct scan dan yang lebih invasif lagi dengan endoscopy urologi, yakni teknik bedah minimal invasif pada saluran kemih.
Tindakan yang bisa dikerjakan jika menghadapi masalah perdarahan hebat saluan kencing (gross hematuria) adalah dengan sesegera mungkin mengajak penderita ke rumah sakit. Perlu dilakukan pemberian cairan pengganti, seperti infus dan kalau perlu cairan darah langsung. Untuk mencegah agar tidak terjadi gumpalan darah yang dapat menghambat keluarnya urin dalam kandung kemih, maka dibutuhkan pemasangan kateter menggunakan jenis three way catheter. Setelah itu barulah dicari sumber perdarahannya untuk dihentikan, entah secara pembedahan ataupun tidak.
sumber: spesialisbedah.com
Jelaslah kencing darah berasal dari bagian yang ada di sepanjang saluran kemih itu, yang mengalami perdarahan. Dari ginjal dengan berbagai strukturnya, ureter, kandung kemih hingga sampai uretra ( saluran kemih paling bawah). Paling sering akibat goresan dari batu yang terbentuk dalam saluran itu dan yang juga lumayan kerap, adalah akibat dari infeksi saluran kemih. Ternyata juga kencing berdarah dapat diakibatkan karena obat obat golongan tertentu. Tapi yang paling tidak diharapakan jika kencing darah ini merupakan akibat dari tumor yang melibatkan saluran kemih, misalnya tumor prostat, tumor ginjal atau tumor ganas lainnya.
Cara mudah untuk menduga suatu perdarahan lewat kencing itu akibat tumor atau bukan adalah dari rasa nyeri yang menyertainya. Baik batu saluran kemih ataupun infeksi akan menimbulkan rasa nyeri atau paling tidak merasa tidak nyaman ketika mengalami kencing darah. Sedangkan perdarahan karena tumor, lebih sering tanpa disertai keluhan nyeri.
Tentu untuk mengetahui penyebab pastinya akan diperlukan beberapa pemeriksaan selain pemeriksaan lab urin dan fungsi ginjal. Paling sederhana bisa dikerjakan pemeriksaan rontgen atau x-ray dan pemeriksaan USG. Lebih canggih dari itu bisa memerlukan pemeriksaan ct scan dan yang lebih invasif lagi dengan endoscopy urologi, yakni teknik bedah minimal invasif pada saluran kemih.
Tindakan yang bisa dikerjakan jika menghadapi masalah perdarahan hebat saluan kencing (gross hematuria) adalah dengan sesegera mungkin mengajak penderita ke rumah sakit. Perlu dilakukan pemberian cairan pengganti, seperti infus dan kalau perlu cairan darah langsung. Untuk mencegah agar tidak terjadi gumpalan darah yang dapat menghambat keluarnya urin dalam kandung kemih, maka dibutuhkan pemasangan kateter menggunakan jenis three way catheter. Setelah itu barulah dicari sumber perdarahannya untuk dihentikan, entah secara pembedahan ataupun tidak.
sumber: spesialisbedah.com
Post a Comment