Info Peternakan - Meningkatkan Nilai Ekonomis Sapi Perah
Keuntungan yang akan didapat oleh peternak sapi perah, sangat tergantung dari jumlah susu yang dihasilkan oleh sapi perah yang dipeliharanya.
Total jumlah Susu Sapi yang dihasilkan, tergantung kepada jumlah kebuntingan sapi perah tersebut selama masa produktifnya.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan nilai ekonomis, sapi harus segera dikawinkan kembali. Saat yang paling baik untuk mengawinkan adalah 50 hari setelah melahirkan, karena alat reproduksinya sudah normal kembali.
Dan paling lambat 85 hari setelah melahirkan, sapi perah itu sudah harus bunting kembali. Persyaratan ini harus dipenuhi, karena jika jangka waktu perkawinannya terlalu lama, maka jarak beranaknya juga bertambah panjang. Akibatnya akan merugikan peternak sapi perah tersebut, karena total produksi susu yang didapat tidak maksimal.
Untuk diingat, yang wajib dilakukan pada sapi perah mulai melahirkan hingga bunting dan melahirkan kembali adalah sebagai berikut :
Memberikan susu (kolostrum) yang diproduksi mulai hari pertama sampai dengan hari ke-4, kepada pedet yang baru dilahirkan.
Mengawinkan kembali sapi perah tersebut, minimal 50 hari setelah melahirkan sampai dengan 85 hari setelah melahirkan.
Masa laktasi dihitung dari hari ke-4 sampai dengan hari ke-309 setelah melahirkan (309 hari – 4 hari = 305 hari ).
Pada hari ke – 309 setelah melahirkan, sapi perah laktasi harus mulai dikeringkan.
Masa kering dihitung dari hari ke-309 setelah melahirkan sampai dengan hari melahirkan kembali (365 hari – 309 hari = 56 hari).
Sapi perah harus bunting kembali pada hari ke-85 setelah melahirkan, jadi perhitungan masa kebuntingan adalah sekitar 365 hari – 85 hari = 208 hari.
Dengan perlakuan seperti tersebut diatas, maka akan tercapai jarak beranak (calving interval) 12 bulan atau 1 tahun. Jarak beranak yang melebihi 1 tahun akan mengurangi nilai ekonomis pemeliharaan sapi perah karena akan mengurangi total produksi susu, mengurangi jumlah anak sapi yang seharusnya dilahirkan, dan secara tidak langsung meningkatkan biaya pemeliharaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh peternak sapi perah di di Inggris, apabila jarak beranak lebih dari 365 hari, akan terjadi pengurangan keuntungan sebesar 1,20 poundsterling per hari.
Kembali ke index Peternakan >>>
Sumber : duniasapi.com
Total jumlah Susu Sapi yang dihasilkan, tergantung kepada jumlah kebuntingan sapi perah tersebut selama masa produktifnya.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan nilai ekonomis, sapi harus segera dikawinkan kembali. Saat yang paling baik untuk mengawinkan adalah 50 hari setelah melahirkan, karena alat reproduksinya sudah normal kembali.
Dan paling lambat 85 hari setelah melahirkan, sapi perah itu sudah harus bunting kembali. Persyaratan ini harus dipenuhi, karena jika jangka waktu perkawinannya terlalu lama, maka jarak beranaknya juga bertambah panjang. Akibatnya akan merugikan peternak sapi perah tersebut, karena total produksi susu yang didapat tidak maksimal.
Untuk diingat, yang wajib dilakukan pada sapi perah mulai melahirkan hingga bunting dan melahirkan kembali adalah sebagai berikut :
Memberikan susu (kolostrum) yang diproduksi mulai hari pertama sampai dengan hari ke-4, kepada pedet yang baru dilahirkan.
Mengawinkan kembali sapi perah tersebut, minimal 50 hari setelah melahirkan sampai dengan 85 hari setelah melahirkan.
Masa laktasi dihitung dari hari ke-4 sampai dengan hari ke-309 setelah melahirkan (309 hari – 4 hari = 305 hari ).
Pada hari ke – 309 setelah melahirkan, sapi perah laktasi harus mulai dikeringkan.
Masa kering dihitung dari hari ke-309 setelah melahirkan sampai dengan hari melahirkan kembali (365 hari – 309 hari = 56 hari).
Sapi perah harus bunting kembali pada hari ke-85 setelah melahirkan, jadi perhitungan masa kebuntingan adalah sekitar 365 hari – 85 hari = 208 hari.
Dengan perlakuan seperti tersebut diatas, maka akan tercapai jarak beranak (calving interval) 12 bulan atau 1 tahun. Jarak beranak yang melebihi 1 tahun akan mengurangi nilai ekonomis pemeliharaan sapi perah karena akan mengurangi total produksi susu, mengurangi jumlah anak sapi yang seharusnya dilahirkan, dan secara tidak langsung meningkatkan biaya pemeliharaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh peternak sapi perah di di Inggris, apabila jarak beranak lebih dari 365 hari, akan terjadi pengurangan keuntungan sebesar 1,20 poundsterling per hari.
Kembali ke index Peternakan >>>
Sumber : duniasapi.com
Post a Comment